Blog

JAKARTA – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Auditor Forensik Indonesia kembali menggelar uji kompetensi (ujikom) pada akhir pekan ini, Sabtu dan Minggu, 4-5 Oktober 2025 di Badiklat PKN BPK RI. Ujian kali ini menunjukkan daya tarik sertifikasi yang semakin meluas, dengan diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari spektrum instansi yang sangat beragam, mencakup sektor pemerintah pusat, daerah, BUMN, hingga swasta murni.

Keberagaman peserta menjadi sorotan utama dalam kegiatan kali ini. Dari sektor publik, tercatat peserta dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Inspektorat Kota Tangerang Selatan, Inspektorat Daerah Kabupaten Agam, hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang.

Sementara itu, dari kalangan korporasi, hadir para profesional dari BUMN ternama seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Elnusa Tbk. Tak ketinggalan, sektor swasta juga menunjukkan minat tinggi dengan mengirimkan perwakilannya dari PT Medco E&P Indonesia dan Kantor Jasa Akuntan (KJA) Hary Prio Prakoso.

Partisipasi lintas sektor ini menjadi indikator kuat bahwa sertifikasi yang dikeluarkan oleh LSP AFI kini telah menjadi tolok ukur kompetensi (benchmark) yang diakui dan dibutuhkan secara nasional. Baik instansi pemerintah maupun korporasi swasta memandang pentingnya memiliki sumber daya manusia dengan keahlian audit forensik yang terstandarisasi untuk memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan upaya pencegahan fraud.

Ketua LSP AFI, Najmatuzzahrah, menyatakan apresiasinya atas kepercayaan dari berbagai pihak. "Keberagaman peserta pada angkatan kali ini adalah bukti nyata bahwa kesadaran akan pentingnya kompetensi audit forensik telah merata di semua lini. Ini memotivasi kami untuk terus menjaga kualitas dan integritas proses sertifikasi," ujarnya.

Selama dua hari, ke-19 peserta menjalani serangkaian asesmen yang ketat dan komprehensif, memastikan bahwa setiap individu yang dinyatakan kompeten benar-benar memenuhi standar profesi yang telah ditetapkan.